Minggu, 27 Oktober 2013

Yang namanya Wulan selalu ngangenin. Dua orang tok si hehe, Wulan adek sepupuku yang biasa dipanggil Ulan, sama Wulan anak Ambengan.

Sekarang Wulan jualan di Bagongan jadi gak pernah ketemu dan aku gak ngerti Bagongan itu mana. Tadi ada acara dari anak-anak EF yang nggalang dana buat SSCS. Adek2 diajak macak zombie trus flashmob sama kakak2 EF. Nah ternyata di sana ada Wulan. Begitu ketemu aku langsung teriak,"Wulaaaan...!"
Wulan mendekat langsung meluk aku. Lamaaaaa....kayak sepuluh tahun gak ketemu *lebay*
Tak ciumi si Wulan.Hehe. Aku seneng sama Wulan soalnya dia itu cerdas.

Nari nari nari...
Kakak2 EF bawa kotak sumbangan yang dari bawah keliatan uangnya yang transparan. "Iku nek di sebar2 langsung tak jupuk aku mbak", kata Wulan.
Beberapa lama kemudian dibagi totebag. Dalemnya ada blocknote sama stiker,"Oalah mbak tak kiro amplop, ternyata stiker"

Anak sekecil itu setiap hari berpikir yoopo carane aku oleh duit akeh gawe bayar utang2e wong tuwoku.

Kita?

Sabtu, 12 Oktober 2013

Naik Kelas

Tingkatan tingkatan. Kata Mas Dodo aku belum naik tingkat. Sebab persoalanku dari dulu ya cuma gitu-gitu aja. Dan kupikir tidak ada salahnya yang dikatakan Mas Dodo. Aku selalu menghindar dari masalah. Padahal masalah itu kata guru Fisika ku SMA, dihadapi, bukan dihindari atau diselesaikan. Kita gak pernah punya kewajiban untuk menyelesaikan sebuah masalah. Yang memberikan jalan keluar kan Sang Pemilik atau Sang Pemberi masalah itu sendiri. Kalo kata orang Arab, tali yang sudah meregang itu bakalannya putus juga. Tuhan pasti kasih itu jalan keluar. Nah permasalahannya adalah padaku. Dulu aku pernah diberi masalah, aku menghindar. Dan sekarang masalah yang sama dengan orang yang berbeda. Kayaknya kalau aku menghindar lagi, suatu hari nanti akan muncul orang-orang bersikap yang sama seperti dulu-dulu.

Oke, bagaimanapun juga, telur harus keluar cangkang untuk jadi unggas. Harus bisa mengalahkan ketakutan pada diri. Setidaknya dalam sebuah tindakanku Tuhan menunjukkan benar salah. Jika salah aku harus memakai cara lain. Jika benar, berarti aku sudah benar dan naik kelas. Hehe

Selasa, 08 Oktober 2013

Besok, aku ingin laki-laki yang menemaniku adalah lelaki sederhana. Yang cintanya penuh untuk Tuhan, tak apa sedikit untukku. Yang setiap hari tidak memujiku. Yang cintanya bukan tertulis di puisi atau terucap dengan kata-kata. Bukan pula dengan perhatian berlebih atau sikap agung-mengagungkan. Sebab cinta yang sering diumbar nanti cepat hambar. Cinta atau sayang, tak perlu ditunjukkan lewat kata-kata atau tindakan, tapi tanggung jawab.

Karena jatuh cinta itu biasa saja dan setiap orang pasti mengalaminya, jadi jangan suka melebih-lebihkan perasaan yang seharusnya biasa saja. Nah, kecuali kalo cintanya sama Tuhan. Itu baru istimewa.

Selasa, 01 Oktober 2013

Mimpi terbungkus Rapi

7/50 mimpi terbungkus rapi
tak ku otak-atik meski jarak sejengkal pun aku bisa
nanti, jika aku punya kekuatan lebih
aku pasti selesaikan
nanti, jika aku dapat inspirasi lebih
aku pasti selesaikan
tapi nanti

nanti, kupastikan kau ternganga dengan hasilku
yang sebagian kecil juga upayamu
tapi nanti
ketika kau sudah mulai lupa dan melupakan