Maka untuk detik kesekian aku kembali memikirkan hal yang sama. "Bukankah segala sesuatunya sudah ditentukan?" tanyaku pada diri sendiri.
"Mungkinkah semuanya akan berjalan dengan baik jika Tuhan kau tempatkan dalam nomor sekian? Mana doa-doa dan air mata yang selalu kau agung-agungkan dahulu? Kau telah kehilangan jati dirimu bukan, sama seperti yang pernah kau tuliskan? Ya, terlalu banyak memikirkan dunia?" nasihat tembok tiba-tiba
Tuhan, izinkan aku kembali ke jalan yang selama ini kutapaki
"Mungkinkah semuanya akan berjalan dengan baik jika Tuhan kau tempatkan dalam nomor sekian? Mana doa-doa dan air mata yang selalu kau agung-agungkan dahulu? Kau telah kehilangan jati dirimu bukan, sama seperti yang pernah kau tuliskan? Ya, terlalu banyak memikirkan dunia?" nasihat tembok tiba-tiba
Tuhan, izinkan aku kembali ke jalan yang selama ini kutapaki