Rabu, 19 November 2014

Mulutnya tak komat-kamit lagi seperti biasanya. Dia lupa. Lupa berdoa. Lupa memuja. Pujaannya berganti. Buat Tuhan tak suka. Mungkin Tuhan terlalu mencintainya atau dia yang terlalu percaya diri merasa dicintai. Padahal hamba tak pernah kuasa untuk sekadar merasa. Tuhan beratkan pundaknya. Atau lagi-lagi ia yang merasa berat. Perasaan. Lagi-lagi ia terlalu perasa. Tapi tak pernah merasa Tuhan mengingatkannya. Tuhan ingin ia kembali berdoa, diam-diam dalam malam seperti yang sudah-sudah.

Tuhan tak ingin ia terlalu percaya pada kemampuannya, Tuhan hancurkan harapannya. Bukankah semuanya mudah bagi Tuhan?

"Tuhan...", bisiknya perlahan,"Aku ingin kembali. Ampuni aku..."