Minggu, 28 Agustus 2011

Aku gak beli baju Lebaran

Lebaran identik dengan baju baru, sandal baru, copet baru, perampok baru. Sadar atau tidak sadar, banyak pencopet dadakan menjelang lebaran. Kebutuhan akan baju baru sebenarnya tidak terlalu penting, yang menjadi penyebab mereka berubah sebagai pencopet dadakan adalah (ini menurutku) : rengekan sang anak atau istri yang iri tetangganya punya baju baru. Semua orang tua pasti menginginkan memenuhi kebutuhan anak dan istri, inilah yang mendesak mereka. Naasnya, bila ketauan das dis dug gubrak krompyang..mereka babak belur dihajar massa. Hmm.,kasian, niatnya buat lebaran malah dapet pukulan. Pemerintah, ayo dong buka mata, jangan cuma ngurusi anggaran untuk beli mobil saja, noh rakyatmu buat beli baju lebaran aja susah. Jangan-jangan koruptor-koruptor itu sama aja, gak pingin anaknya hidup susah akhirnya sikat deh itu uang negara. Pembelajaran bagi kita sebagai anak-anak, jangan suka merengek sesuatu hal yang dengan hal lain seharusnya kita dapat bersyukur. Dan untuk para ibu-ibu, jangan maksa suami untuk menjadi seseorang yang 'kepepet'. Kurang lebihnya saya minta maaf. Jujur saya tidak bisa membuat tulisan-tulisan yang panjang dikarenakan otak saya cuma pas-pasan dan lagi sudah dimarahi ibu dikarenakan mainan laptop terus. Jadi selamat lebaran. Maaf lahir batin :* (eh masih besok ding). ganti. Selamat berpuasa hari terakhir :( (emot sedih).

2 komentar:

Anonim mengatakan...

hahahaha.. jgn main leptop trz nak..

bukanpenulis mengatakan...

iya bukkk...lebaran ternyata hari rebo..pdhl tgl abang e dino seloso,ki maksudte opo jal wekk??ckck