Sabtu, 21 Juli 2012

Kemarin, setelah pulang dari Pasuruan, yang entah mengapa perjalanan selalu membuatku kantuk, tanpa ba bi bu kugeletakkan kepalaku kubaringkan badan dan lupa berdoa. Bangun2 sudah pukul 23.30. Sholat isya kemudian berencana menggeletakkan badan kembali. Merem melek merem melek. Gak isok turu pek! Tepat pukul 00.00 bapak sms mengucapkan selamat ulang tahun. Kubaca sebentar, buang hape pinjeman dan mewek. Wek, nobi, ijul dan mas adil juga sms, tapi aku gak mewek. Ibuk, mbak rani, mbak nita dan mas hafif sms pas sahur. Parmi, ndari, mas ayok, arman, wahyu, vio, fajar, tiwik sms pagi. Karena gak ada pulsa jadi gak ada yang tak bales. Karena aku sangat menghargai teman2 dan mas mbakku, beli lah pulsa pukul 12.00an. Tidak lama, ada pulsa masuk. Pasti dapet kiriman dari orang rumah. Bapak ibuk selalu tahu kalo aku gak bales berarti gak punya pulsa. Aku balas semua sms dari teman temin mas mbak, tapi aku gak bales sms bapak ibuk.

Sorenya mbak rani sms,"sms e bapak+ibuk ra dibales yo". Bapak selalu marah kalo aku gak bales sms. Haha. Langsung wes, aku bls sms bapak ibuk.

Bukannya aku marah karena 2 tahun yang lalu 24 jam bapak disampingku tapi gak tahu kalo aku ulang tahun. Bukan juga karena 1 tahun yang lalu bapak pas marah di hari ulang tahunku (ini marah beneran lho ya, bukan ngasi surprise). Bukan juga karena aku gak pernah diberi surprise cake seperti ulang tahun mbak rani yang keberapa entah, yang membuatnya menangis terharu, hanya saja aku sedang malas menangis membaca sms dua orang yang sangat aku sayangi. Malas mengetik sms dengan hidung dan mata berair.

Aku tidak butuh sms ucapan, tidak butuh cake, tidak butuh lilin, tidak butuh kado, tidak butuh apapun itu yang berhubungan dengan ulang tahun. Aku hanya butuh doa tulus kalian, bapak ibuk, yang aku yakin kalian juga pasti mendoakanku dengan tulus. Itu sudah lebih lebih dari cukup. Kalian tak ingat ulang tahunku pun aku tak masalah. Karena aku tak mempermasalahkan waktu. Buatku tidak ada yang istimewa dengan ulang tahun. Hanya waktu yang pasti akan berlalu. Hanya tanggal untuk menetapkan aku lahir. Hanya saja aku tak cukup mengerti jika bapak marah gara2 aku tak membalas sms.
Sekian

Nb:bila mbak rani baca, ojo omongno bapak ibuk yo tentang tulisan iki, ngko aku malah tambah diseneni. Hahahaha

Jumat, 13 Juli 2012

Hal tergila yang aku lakukan adalah daftar SNMPTN setelah 2 tahun kuliah di ITS. Hampir setiap orang yang tahu kalo aku daftar akan mengataiku gila, stres, gak bersyukur, manusia snmptn, sugih duit, ngebek2i kuota, gak kasian sama lulusan 2012, nanti lulus udah tua lah dan masih banyak lagi. Hatiku ciut juga pas dikatai demikian. Tapi sepertinya aku terlahir dengan gengsi yang tinggi untuk tidak menyerah sebelum berperang. Akhirnya meski tanpa persiapan yang matang aku menjalani tes tulis yang waktu itu bertempat di UNESA.

Dalam hati,"taun lalu ae sing belajar mati2an ketrima  filsafat UI. taun iki yo opo yo?". Dalam setiap doa yang kupanjatkan, tak henti-hentinya aku meminta apa yang terbaik untuk depanku bukan lagi meminta yang kuinginkan. Ya, doaku berubah karena aku semakin bertambah dewasa. Semakin aku mengerti bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk umatNya, meski kadang pahit.

Dan pengumuman memberiku selamat karena aku masuk psikologi UNAIR. Akhir-akhir ini terlalu banyak keajaiban muncul dalam hidupku. Entah ini nikmat atau ujian.
Semuanya seperti sudah diatur Tuhan. Mulai dari uang pendaftaran snmptn, batal nonton konser sheila, uang beasiswa yang gak cair-cair sampek kerja praktek yang masuknya selang seling.

Awalnya aku ragu untuk mengambil keputusan kuliah dobel. Tapi orang2 di sekitarku ternyata banyak juga yang memberi support. Bapak, ibuk, mbak rani, mbak santi, mbak dina, hajar, mas hafif, mas adil, regi, mas edi, pak andi dan orang2 yang takkusebutkan. Terima kasih telah meyakinkanku.

Karena aku manusia ekonomi yang terpenuhi kebutuhan satu muncul kebutuhan lain. Akhirnya aku punya mimpi selanjutnya. Bukan tidak bersyukur tapi ini mimpi yang bersambung dengan jawaban mimpi-mimpiku selama ini. Mau tahu...mau tahu? Jamaahhh o jamaahh