Jumat, 02 September 2011

#galau

Menulis ini untuk dia, seseorang yang sedang berada di puncak kesuksesan, seseorang yang sangat saya kenal tapi seperti menganggap saya tak pernah ada. Selamat karena untuk saat ini Tuhan sedang menguji Anda berada di titik dimana semua orang menginginkan berada di posisi Anda, harta melimpah dan anak-anak yang cantik. Ingat, semua itu titipan. Yang saya sesalkan dari ucapan Anda adalah,"Aku gak meh nguliahke anak-anakku, percuma ngitung-ngitung sin cos tan tapi gak kanggo nang kehidupan sehari-hari". Tersinggung?iya, karena dari yang diajak omong disitu cuma saya yang kuliah teknik yang notabene kuliah e itung-itungan tok. Oke, kuliah tidak lah penting menurut definisi Anda, karena Anda ingin menjadikan anak Anda seorang pengusaha. Dan menurut Anda kepintaran tidaklah penting, karena nasib lah yang akan menjadikan seseorang berhasil atau tidak. Menurut pandangan saya sebagai orang yang sedang gamang, akan sukses atau tidak (inginnya pasti sukses), bergantung kepada nasib adalah hal bodoh, keberhasilan terjadi saat kesungguhan menjadi sesuatu yang mewujudkan harapan. man jadda wa jadda. siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan sukses. Sudahlah, lidah memang tak bertulang, kalau saya ingin membuktikan bahwa ucapannya tidak benar, bahwa kuliah tidak berguna, lebih baik saya memperbaiki diri saya dan berusaha untuk menjadi orang yang terbaik untuk bapak,ibuk, dan mbak rani, beserta seluruh umat manusia. Semoga bisa menjadi rahmatan lil 'alamin. Aamiin

Tidak ada komentar: