Kejujuran terkadang menyakitkan. Ketika kau jujur-hasilmu buruk sedang temanmu tidak jujur dan hasilnya lebih baik, itu sangat menyakitkan. Dunia seperti tidak berpihak pada orang jujur. Ya, dunia memang kejam tapi Tuhan tidak kejam, temanku. Tuhan sayang kita. Sangat-sangat sayang. Mungkin yang indah2 Tuhan simpan untuk kita nikmati di hari esok.
Entah. Mungkin mereka tak tahu, tak mau tahu atau tak ingin tahu bahwa apa yang mereka kerjakan akan kembali kepada mereka. Seperti bola yang memantul sempurna.
Yang mereka inginkan hanya nilai mereka memuaskan. Kemarin chatting sama Komar (dibaca: Maryos),
Komar : Cole, nilaiku ancur manehh
Aku : Sing podo nyonto malah bijine apik2 mar
Komar : Iyo
Aku : Semester ngarep gak usah nyontoni arek2 ae mar
Komar : Iyo cole, semester ngarep aku ate nyonto ae, koyoke dosen e seneng nek mahasiswa ne gak isok
*hening*
Beginilah Indonesia, yang berdosa yang berjaya (meski tidak semua). Dosen kadang tak mau tahu bagaimana mahasiswanya mendapatkan jawaban, yang dosen tahu hanyalah apa yang mahasiswanya jawab. Ini mungkin penyebab lahirnya tikus-tikus busuk berdasi.
Aku juga pernah nyontek si, komputasi tok, oke, gak usah dibahas karena yang aku contek salah *pembelaan diri*
IPK bukan segala2nya. Tapi akan lebih baik jika kita menginginkan yang terbaik dengan usaha sendiri. Entrepreneur gak perlu IP tinggi, mereka hanya butuh kepepet, keuletan, otak yang meretas, kerja keras dan Tuhan. Ingin jadi pengusaha lobster, tapi lobster ku tinggal 1, burayak ku tinggal 2. Semoga mereka menikah dan melahirkan burayak2 yang cantik2 dan ganteng2. Aamiin