Minggu, 27 Mei 2012

Semoga Cukup Sampai Di sini

Seminggu ini adalah hari ter-gak jelas yang pernah saya alami. Karena minggu kemarin saya pulang kampung, jadilah satu minggu ini kacau semua. Kuliah tanpa persiapan sama sekali. Emang biasanya persiapan ya? Gak juga si. Hehe.
Dimulai dari hari Senin. Hari dimana saya memulai pagi di terminal Bungurasih. Sampek kos pukul 7an dan kuliah pukul 9. Kuliah teknik pembakaran lumayan ngantuk. K3 dosennya jatuh gak bisa ngajar, tapi sudah lumayan nguantuk. Nah kuliah teknik korosi, diajak Luvi duduk bangku depan sendiri. Dan entah kenapa muka Bu Lily timbul tenggelam di mata saya. Tak kuat membelalakan mata tapi ingin sekali menyimak kuliah, alhasil merem 5 menit melek 5 menit merem 5 menit melek 5 menit. Begitu seterusnya dari pukul 1 hingga pukul 3. Rasanya merasa berdosa sekali, duduk depan sendiri, tidur pula. mungkin kalo bapak dan ibuk melihat putrinya yang saat itu dilanda kegalauan antara merem dan melek akan sedih sekali. Adoh2 kuliah nang Suroboyo dadakno nunut turu nang kelas. Ckck.
Selasa lupa
Rabu lupa
Kamis menyedihkan. Post test praktikum teknik korosi dan kuis teknik pembakaran membuat saya tak dapat berpikir jernih. Dua2nya hafalan semua. Tidakkkk...Saya bukan mahasiswa sastra. Akhirnya memiilih belajar tekkor saja. Belajar banyak yang nyangkut di otak seiprit. Tapi alhamdulillah bisa mengerjakan walaupun 50%. Post test selesai pukul 3 dilanjut kuis tekpem. Belum menghembuskan nafas sudah harus menarik lagi. Ngos ngosan. Akhirnya, saya menjilat ludah sendiri karena kuis nya open dan saya tidak membawa apapun itu yang berkaitan deengan tekpem dan dengan berat hati  nyontek. Anak 2010 yang ikut tekpem ngumpul jadi satu dan saling memberikan jawaban. Argggghhh...Benci dengan diri sendiri. Pinjem leptop Tiqo buat liat ppt di leptop dan awalnya saya tidak menyontek tapi batre leptop Tiqo meregang nyawanya. "Tiq kok jawabane ngono si?", tanyaku melihat jawaban Tiqo. "Gak ngerti Tir, aku cuma nyonto Mus". Inhale exhale inhale exhale. Tuhan ampuni dosa-dosaku Tuhan

Rabu, 16 Mei 2012

Mau pulang aja ribet. Dulu kayaknya gak seribet saat ini. Begitu kangen sama bapak ibuk langsung tanpa pikir panjang pulang. Sekarang mikir laporan, mikir tugas, mikir mimpi, mikir kerjaan. Lain dulu lain sekarang, sepertinya benar bahwa setiap bertambah umur, Tuhan pasti ngasih cobaan yang berbeda dan tambah sulit. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Dan ujian akan meningkatkan derajat keimanan. Semoga derajatku naik. Aamiin.

Akhir-akhir ini aku sering membawa laptop ke kampus. Laptop yang sudah menemaniku sejak kelas 2 SMA terbilang laptop yang berat, rasanya pusing setiap kali membawa laptop ke kampus. Tapi kemarin, printer yang kutinggal di kampus kubawa pulang. Depan membawa printer, belakang menjinjing laptop. Dan tahukah kamu, laptop itu sangat ringan sekali di pundakku. Aku tak merasa terbebani sama sekali. Tapi kedua tanganku keberatan. Mungkin berat bertumpu pada kedua tangan sehingga pundakku terasa ringan membawa yang biasa aku keluhkan. Yap, Tuhan memberiku ujian berat supaya aku sanggup dengan mudah melewati ujian2 kecil yang pernah kulewati. Dan ujian2 kecil sebagai kenangan yang terasa ringan dibandingkan dengan ujian yang sedang dihadapi. Ah, tulisan ini aneh sekali. Gak nyambung blas. Tapi gapapa, lebih baik menulis daripada tidak sama sekali.

Sek to, sebenere aku mendapat ujian apa sih? Aku juga gak tau, tapi dadaku rasanya sesak. Hanya bisa mengambil nafas dalam2 kemudian membuangnya. Tanggal 16 dan aku belum apa2 :(

Minggu, 13 Mei 2012

Pagi datang kembali. Menanti jawaban yang tak kunjung ada pertanyaan. Semakin lama dadaku semakin sulit untuk mengambil udara di sekitar. Aku benci dengan perasaan ini. Perasaan yang membuat perutku mulas. Membuat jantungku berdegup lebih kencang. Perasaan yang sama dari dulu semenjak kecil. Entah apa aku malas mendeskrisipkannya. Tidak. Perasaan ini tidak dapat kubagi dengan siapapun karena aku pun rancu dengannya.

Ada yang aneh dengan diriku sendiri. Mengapa harus membingungkan sesuatu yang tak aku tahu. Mengapa harus ingin menangisi sesuatu yang aku pun tak tahu. Hanya ingin menitikkan air mata. Itu saja. Hanya bosan dengan keadaan. Hanya ingin pergi menjauh dari Surabaya dan ingin pergi ke timbuktu.

Semacam frustasi dengan keadaan diri sendiri yang terlihat mengenaskan. Tapi aku tak ingin mengasihani diriku sendiri. Terlalu malang menyebut diriku sebagai seseorang yang patut dikasihani. Hanya ingin pulang berjumpa dengan bapak ibuk. Melepas kepenatan. Melepas punukan tugas yang tak kunjung habis. Melepas semuanya yang ingin kulepas.

Tinggal menghitung hari, dan hingga kini aku belum menjamah tindakan2 yang akan menguatkanku. Mengapa aku selalu lemah dengan impianku. Kata temanku, kalok niat pasti gak males, kalok niat pasti gak ngantukan. Ya, harus berperang melawan diri sendiri. Perang melawan hawa nafsu. Perang melawan hawa tidur. Semangat! Karena aku adalah motivasi terhebat untuk diriku sendiri.

Tuhan, iringilah langkahku. Dampingi setiap mimpiku untuk menemukan jalannya. Hindarkan aku dari kemalasan dan kebobokan. Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikmal natsir. Cukuplah Allah sebagai penolongku.

Jumat, 11 Mei 2012

Ketika blogku diprotes karena berisi curhatan aku hanya mampu berkata,"Bah lo, blog2ku, lek gak gelem ndelok yowes". Sebenarnya kalimat tersebut bukan karena aku tak mau dikritik tapi lebih karena menurutku pembaca adalah pemilih. Ya memilih untuk melihat atau tidak. Memilih untuk melanjutkan membaca atau pindah ke alamat lain. Memilih untuk membuka blog ini atau tidak menghiraukan sama sekali. Semuanya pilihan bukan.

Wes-wes. Lagi pengen donlot, males nulis.

Selasa, 08 Mei 2012

Aku ini sahabat macam apa. Yang hanya ada saat dia menangis, saat dia bersedih, saat dia bertengkar dengan lelakinya.
Aku ini sahabat macam apa. Yang hanya bisa membuatnya tertawa saat menangis. Yang berusaha menghiburnya saat lelakinya pergi.
Aku ini sahabat macam apa. Aku hanya menemaninya di saat lelakinya tak kunjung datang. Saat lelakinya menemukan kesalahannya.
Aku ini sahabat macam apa. Yang ditinggalkan saat aku bilang tunggu. Yang tak mau ia mendengarkanku saat ia sedang bersama lelakinya.

Persahabatan bukannya harus indah? Mengulurkan tangan saat yang lain terjatuh, menarik tangan saat yang lain mulai menjauh. Apakah seseorang yang mencintai harus buta? Sehingga ia harus melupakan lingkungannya. Tak tahulah karena aku belum benar2 paham tentang itu.

Maaf, aku tak pernah bisa menjadi sahabat yang baik. Jika kau memintaku untuk menjadi temanmu aku sanggup. Tapi aku tak sanggup untuk menjadi sahabatmu. Karena aku lebih suka bersahabat dengan bantal, sebab ia mampu menyembunyikan tangisku, menyamankan sandaranku, menyaksikanku tertawa mengingat cerita silam. Terima kasih telah membuatku dewasa.

Sabtu, 05 Mei 2012

Game Pitik

Berfikir bagaimana caranya menghilangkan kepenatan ini. Tapi semakin lama aku berpikir semakin tak kutemukan jawabannya. Mencoba memejamkan mata, tertidur lama, berharap tak terbuka lagi tapi sepertinya Tuhan masih ingin aku bernafas. Tuhan tahu dosa2ku begitu besar hingga tak sampai hati menghentikan degupan jantungku. Tuhan masih ingin aku tobat.Yeahh...dunia tidak untuk dikeluhkan saja. Selalu motivasiku rendah untuk hidup. Meski aku punya harapan. Harapan yang jarang dizinkan Tuhan. Entahlah. Mungkin harapan2 itu terlalu buruk untukku sehingga Tuhan tak memberikannya untukku. Atau Tuhan tak ingin semuanya diberikan cuma2, semua butuh usaha.

Melihat diri sendiri dan aku menemukan jawabannya, perempuan yang sangat tidak produktif sedang menulis dengan ketidakpentingannya atau kadang hanya menghabiskan malam dengan game2 yang tak jelas. Game ayam. Sepertinya sudah kecanduan dengan game pitik itu. Pitik-pitik yang membayangi malam2ku untuk tidak mengerjakan tugas dan lebih tergiur untuk segera memainkannya. Kenapa ya terkadang kita tahu apa yang kita lakukan adalah salah tapi kita justru menembus batas2 untuk melakukan kesalahan2 yang Tuhan melarangnya. Dan kebanyakan orang menyebutnya manusiawi? Kebanyakan atau hanya aku? Entahlah

Jumat, 04 Mei 2012

Sebenernya ada apa sih kok Mbak Gita, Regi sama Tito pengen liat blogku? Kalo Mbak Gita asumsiku dia melihat temanku WTW mention,"aku suka baca blognya @tiarawidodo , kenapa? karna jujur banget dan menarik :P", jadi pengen liat. Nah, kalo Regi sama Tito? Gak tau wes. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah mengapa mereka ingin melihat isi blogku? memang aku punya rahasia yang tersembunyi di balik blog ku ta? Hedehhh,,,Nek mereka minta lho pasti tak kasih, gak usah pake search,"Ibuke Hajar". Laki2 yang aneh. Pantes ya temen2ku, baik yang cewek maupun cowok banyak yang jomblo, kebanyakan dari mereka aja aneh. Untung aku gak termasuk. Hehe

 Tapi kenapa ya, semakin banyak yang tahu aku merasa semakin minder menulis, takut2 tulisannya jelek, takut2 mengecewakan. Babah wes. Tulisan-tulisanku. Lek gak gelem ndelok yowes :D