Minggu, 25 Agustus 2013

Cerita Kemarin
"Makanya Tir, sholat o malem, biar Bu Niniek hatinya luluh, sayang sama kamu," kata Pak Wawan menasihati.
"Gak pak, aku luwih seneng disayang Gusti Allah"
"O..tambah soro ujianmu ngkok"
Kemudian kutinggalkan Pak Wawan sendirian di ruang baca. Pas di depan ruang baca aku iseng nanya sama temen-temen,"Eh rek, nek dicintai Allah iku ujian e tambah enteng opo tambah abot"
"Yo abotlah" kata salah satu temanku.
"Berarti soro yo nek dicintai Allah" kataku. Si teman yang menjawab tadi tersenyum. 
Aku pernah baca firman Allah yang intinya dia tidak serta merta menjadi orang beriman sebelum dia di uji. Agak lupa juga. Yang intinya, orang beriman itu tidak lepas akan ujian. Bahagia, sedih, senang, duka semua ujian. Kenapa bahagia bisa jadi ujian? Karena biasanya, manusia itu suka lupa, pas sedih aja ngadu-ngadu sama Allah, nangis tiap hari, giliran seneng, lupa sama Allah. Astaghfirullah, bukannya pamer, yang nulis juga termasuk. Yah, dalam tahap belajar untuk bisa istiqomah cintanya sama Allah. Biar Allah juga cinta sama aku. Gakpapa wes di uji terus sama Allah. Kayak kata-katanya Mas Dodo,"Allah iku ngono tiara, senengane ngepas". 

Karena sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.

Nah, sampek diulang 2 kali. Hehe. Mari belajar berbesar hati dan berlapang dada menerima ujiannya Allah :D

Tidak ada komentar: