Lelaki diam dan menunggu. Yang ditunggu tak tahu. Lelaki melihat jam di pergelangan tangan kirinya, sudah 10 menit tak ada kabar. Memandang ke depan tapi sebenarnya tak niat memandang. Biasanya dia membawa sesuatu di tangannya. Sesuatu itu yang membuatnya tak seperti terpenjara oleh waktu dan tempat.
Ya, dia adalah lelaki yang selalu menepati janji. Jangan tanya berapa kali perempuan yang ditunggu mengecewakannya, dengan santun lelaki selalu menawarkan diri untuk menepati janji. Suatu hari nanti, akan ada saat perempuan menyesal telah banyak mengecewakan si lelaki. Tapi perempuan takut berharap lebih seperti yang sudah-sudah. Perempuan takut kehilangan. Mungkin salah perempuan selalu merasa memiliki hingga ia merasa kehilangan. Padahal perasaan itu titipan, bukan kepemilikan. Tuhan berhak kapanpun mengambil rasa itu.
Lelaki menunggu tanpa perempuan tahu
Perempuan sudah ada 5 menit sebelum lelaki menunggu, 100 meter dari titik dimana lelaki menunggu, diam-diam memperhatikan, diam-diam ikut menunggu. Dan keduanya sama-sama menunggu hingga akhirnya perempuan menyerah, bertanya,"Sudah siap?"