Kau pernah tidak dianggap? Aku sering. Ketika kau sudah mengorbankan banyak waktumu untuk sesuatu dan nyatanya kau tak dianggap, ternyata sakit (sudah tau dari dulu sih). Oke, mungkin dari sini saya bisa lebih memilih mana yang harus diprioritaskan. Kebaikan itu tak harus diketahui orang-orang sekitar. Kebaikan itu tak harus seluruh penjuru dunia tahu. Bahkan kebodohan yang dilakukan demi kebaikan pun tak ada salahnya. Dan pertanyaannya, kenapa kemarin saya mau disuruh-suruh kalau ternyata, saya lah pelengkap penggembira. Pulang selarut apapun tak masalah jika ada hasil, nah ini nihil. Hasil belum tentu menang, setidaknya dianggap pun cukup. Yayaya...lai-lagi naluri manusia saya keluar, naluri untuk dianggap.
Ya, cahaya tak harus lilin. Dan saya bukan cahaya.
Ya, cahaya tak harus lilin. Dan saya bukan cahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar