Jumat, 20 Juni 2014

Pas shalat subuh tadi pagi tiba-tiba kepikiran Buk Su (panggilan untuk Bude saya). Gak tau kenapa aku merasa Buk Su bakal meninggal. Habis shalat tidur lagi (jangan dicontoh). Kayaknya baru sebentar tidur, Mbak Furo ketok2 pintu kamar.

"Tir, bapakmu telepon ke Hajar, bilang kalau Mbok Su meninggal"

Langsung bangun dan hilang keseimbangan.

Buk Su itu...orang yang cengeng. Saat aku telpon ibuk, ngadu terus nangis, Buk Su yang saat itu berada di samping ibukku ikut nangis (kebetulan telponnya di loudspeaker), ibuk aja gak nangis.

Buk Su itu...kata bapak, orang yang paling sayang sama bapak di antara kakak-kakaknya.

Buk Su itu...selalu ceria kalau ditelfon. Terakhir kali telfon waktu aku pulang ke rumah,"Sesok teko nikahane Dek Nurul, Ya!"

Dan aku gak dateng ke nikahan cucunya. 

Ah, Tuhan, ampuni dosa-dosanya, ya

Tidak ada komentar: