Lama nih gak nulis. Selain sibuk kuliah (bohong), gak tau ya kenapa akhir-akhir ini berubah jadi orang yang sedikit sibuk. Sedikit aja. Gak banyak. Pengennya sih sibuknya dapet uang tapi belum saatnya mungkin ya. Semua butuh proses. Sepertinya mau tidak mau saya harus menikmati proses ini. Karena untuk sampai puncak pun harus dengan mendaki.
Uang menipis, butuh suntikan dana untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya. Otak kembali terisi mimpi2 setelah lama hampa. Makasih buat Pak Pendik sudah membangunkan saya dari tidur panjang. Tidak semua orang adalah seperti apa yang kamu pikirkan. Orang di kampus nomer 2 yang saya kagumi adalah Pak Pendik. Pak Agung tetep nomer 1.
Yah walaupun kata Pak Pendik nge lab kami secara geriliya. Tapi semoga proyekku bisa terlaksana dengan lancar. "Aku cuma pengen arek2 iki menuangkan imajinasi mereka. Aku lho ngajari arek2 iku ben podo dadi juragan, ben ora dadi babu", kata Pak Pendik menggebu-gebu. Kami lho nge lab cuma pake alat2 tok, bahannya beli sendiri. Malah kemarin dibelain sampek Lawang cuma buat ngambil teh.
Lobster sepertinya akan digusur. Rumah Ibuknya Hajar akan dibangun. Yasudah lah, jadi pengusaha lobsternya besok2 aja. Sekarang pengen jadi pengusaha teh dan bisa mendirikan pabrik teh. Aamiin.
Jadi inget waktu semester 3 kemarin aku sempet kecanduan teh dan bilang ke Luvi,"Aku pengen duwe pabrik teh, ben ora ben dino tuku".
Karena mimpi itu membutuhkan tindakan, maka aku akan bertindak. Semoga Tuhan memeluk mimpi-mimpiku. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar