Jumat, 14 September 2012

Setelah kuliah faal yakin sekali akan melepas unair tapi setelah baca diary jadi galau lagi. Jelas2 di buku tersebut aku menulis bahwa Tuhan tidak akan pernah menyesatkan hambaNya. 

Kemudian bertanya pada diri sendiri, apa tujuanku hidup? Bukankah aku hidup untuk Tuhan.
Innasholati wanusuki wamahyaaya wa mamaati lillahi ta'ala.

Trus mengapa dulu pengen kuliah dobel?
Kukira aku bisa seperti mbak herdi, kuliah sore, ternyata hanya fakultas tertentu yg ada kuliah sorenya
Kukira ITS ke UNAIR itu deket, cuma 10 menit, ternyata 20 menit
Kukira aku bisa jadi psikolog, ternyata sarjana psikologi belum bisa praktek jadi psikolog

Ternyata mengira-ira adalah sebuah kesalahan, harusnya tanya dulu sebelum bertindak. Nasi sudah berubah menjadi feses. Yang sudah ya sudah. Nanti malem minta petunjuk Allah lagi. Doakan Allah segera memberi petujuk ya teman-teman :D


2 komentar:

Anonim mengatakan...

tirrr,, pstii ada sesuatu pelajaran knp Allah memberi ksmpatan km bisa kuliah dobel,,

bukanpenulis mengatakan...

iyo wekk, aku moco diary ku ddi merasa bersalah bgt nek ora dilakoni kuliah e TT
wes le nyuwun mekso2, mbasan di kei kesempatan karo Allah malah ddi ngene,,