Sedang tidak memikirkan apa-apa dan sedang tidak ingin menulis apa-apa. O iya se punya janji sama Mbak Rani mau jawab pertanyaannya lewat blog. Ehm bagaimana kita tahu orang yang ada di dekat kita adalah seseorang yang tepat untuk kita. Dulu, aku tidak mengerti mengapa Tuhan menempatkanku di sini bukan di sana. Hingga aku terus menerus "memaksa" Tuhan untuk memberi tahuku mengapa Dia menempatkanku di sini. Tapi Tuhan tidak
serta merta menjawab doaku. Tuhan menunggu saat yang tepat dimana kesadaranku
penuh dan pemahamanku menjadi lebih baik untuk menerima jawaban2 doa “paksaanku”.
Kukira waktu yang ikut membantu menjawab pertanyaan-pertanyaanku.
Mengapa harus
penasaran sekali, seseorang itu tepat untuk kita atau tidak? Sedangkan semuanya
sudah tertulis di Lauh Mahfudz, jauh sebelum kita dilahirkan. Mbak Rani tahu
kan perempuan baik untuk laki-laki baik? Nah, Mbak Rani juga paham kan kalau
Allah, Tuhan kita, sangat sayang sekali kepada umatNya yang beriman, pasti
Allah tidak akan terus menerus membiarkan seorang yang baik tumbuh bersama
seorang yang buruk, atau bisa jadi seorang yang baik itu akan membaikkan
seorang yang buruk, tapi jika seperti itu mengapa istri fir'aun baik ya? Gak ngerti wes. Tapi di sisi lain aku juga bingung, antara hambatan atau
tidak diperbolehkan. Misal, ada suatu hubungan yang belum menikah, setiap hari
ada masalah, orang tua tidak mengizinkan pula, dan masih banyak lagi hambatan
lainnya. Yang aku bingungkan, apakah masalah itu adalah sebuah hambatan ataukah
tanda dari Tuhan supaya tidak bertahan. Jadi, cobalah sensitif untuk memastikan
apakah masalah2 tersebut adalah hambatan atau penolakan Tuhan.
Mbak, lamanya pacaran itu tidak menentukan harmonis tidaknya
suatu hubungan kelak jika sudah menikah. Menikahlah, maka insyaAllah rezekinya
tambah banyak. Semoga Allah memberikan
pemahaman baik untuk kita semua :D
1 komentar:
Amiinn
Posting Komentar