Tadi pagi aku beserta 4 temanku mengurus proposal kerja praktek. Setelah menunggu kurang lebih 45 menit, dosen yang kami tunggu pun tiba jua.
"Bentar mas mbak, saya mau ambil hp, hp saya ketinggalan di mobil, ni kamu buka dulu internetnya", kata Pak Dosen dengan tergesa-gesa.
"Buka apa, Pak?", tanyaku polos.
"Kita bukan mau frs an Pak, mau ngurus proposal KP", sambung temanku.
"Oalah, sini sini"
Belum semenit kita duduk tiba-tiba hp Pak Dosen berbunyi. Asumsi ku, beliau punya 2 handphone.
"Bajingan", Pak Dosen misuh. Kami sontak kaget."Ini lho saya jual ruko, banyak pembohong yang suka sms, ini contonya'Saya ibu Farida, kemarin saya lewat depan ruko,....(lali sambungane)", beliau membacakan isi sms tersebut kepada kami.
"Kalian mau KP kemana?"
"Ke pertamina Cepu, Pak"
"Emang disana ada apa? Kecil lho Pertamina Cepu itu, kenapa gak di Petro Cina aja?"
"Petro Cina anakannya Pertamina ya Pak?", tanyaku sok tahu. Setelah berkata demikian aku begitu menyesal karena jelas2 tidak ada sangkut pautnya antara petro cina dengan pertamina. Yang kutahu mereka sama2 menggunakan awalan P.
"Bukan mbak, itu tu ....(lali maneh)"
Sambil membuka2 proposal sang Dosen berkata,"Indonesia itu ironis sekali, kamu tahu, konsumsi bbm di Indonesia itu ...barel per hari, sedang kita hanya memproduksi ... barel per hari, kalian tahu sisanya dari mana?kita impor", (untuk titik2 cari di google sendiri ya, aku juga lupa)
Pak Dosen melanjutkan,"Sekarang di Surabaya sudah ada Shell, kalian tahu dimana kilang minyak Shell? Mereka gak punya kilang minyak di Indonesia? Mereka impor mbak mas. Kemarin di koran Pertamina bilang untung miliaran. Kenapa mereka gak buat kilang saja. Karena kita penghasil crude oil, kita expor crude oil dan kita impor bbm", si Bapak terlihat emosional.
"Kenapa bapak gak mengusulkan membuat kilang minyak saja?", tanya salah seorang teman.
"Kapasitas saya sebagai siapa. Saya cuma dosen d3 yang gak punya jabatan apa-apa", Pak Dosen merendah. Tapi memang benar ya, orang kecil jarang didengarkan. Tenang Pak Dosen, aku menghormatimu.
"Batu bara di Indonesia itu cuma 2% dari keseluruhan di dunia, dan kamu tahu, kita expor batu bara besar2an. Bajingan semua pemimpin kita itu. Mereka gak pernah mikir anak cucu", Si Bapak lanjut dengan emosinya. Kami berempat hanya cengar-cengir.
"Siapa yang asli Pasuruan? Saya setiap Minggu ke Malang"
"Saya Pak, ada apa ke Malang Pak?", jawab teman.
"Saya kerja di Malang"
"Wirausaha ya, Pak?", tanyaku
"Iya, Mbak. Saya pedagang. Kalo jadi dosen tok, mau makan apa saya"
"Pedagang bidang apa, Pak?", tanya teman
"Ya tentang keteknikkimiaan. Hampir pabrik Jawa Tengah Jawa Timur menggunakan jasa saya. Bali, Madura, Sumatra. Apalagi pabrik gula. Kalo kalian ke pabrik gula Jawa Tengah atau Jawa Timur lalu tanya kenal gak sama Pak *sensor*-Ketel, mereka pasti kenal"
Sebenarnya mau bilang,"Ajari kami, Pakkk jadi seperti Anda", tapi sayang tidak semua pikiran dapat terungkapkan. Ya, bapak ini selalu menginspirasi saya untuk jadi pedagang. Semoga. Aamiin
*Pelajaran yang dapat diambil dari posting ini adalah kalau ada orang bicara dengarkan jelas apalagi angka2 yang mereka sebutkan.
Pertemuan di tutup dengan ucapan terima kasih. Kami berempat meninggalkan ruangan. Tidak lama Si Bapak Dosen juga meninggalkan ruangan,"Kalo jalan yang cepet mas. Laki2 kok jalannya lambat".
5 komentar:
Waduh enak gak dengerin ngocehnya bapak dosen. Kalo aku denger ngoceh guru, yang ada pengen cpt pergi dari kelas.
ah itu2 ngenes banget. Mau garis bawahi yang. Kok laki jalannya lambat. Wkwkwkwk sikit hati kalo digituen.
tp asik loh dengerin cerita dosen...nambah pengetahuan adekkk :D
hahah...untung yg digituin bukan aku, km kls brp toh?
:D aku kelas 3 SMK^^
mbak mau tanya, dosennya serem ya bilang bajingan".a
nggak kok, malah baik,,tp agak kasar aja gitu
Posting Komentar