Jumat, 10 Mei 2013

Rantai Sepeda

Kemarin, 9 Mei 2013, dua kali rantai sepedaku lepas. Pertama pagi-pagi saat akan ke kampus. Untung ada bapak-bapak baik hati yang tiba-tiba nengok melihat motor saya berhenti mendadak.
"Kenapa, Mbak?"
"Rantainya lepas, Pak"
Si bapak menyetandar tengah sepeda, mengambil sampah yang ada di dekatnya, takut tangannya kotor mungkin.
"Go..go..go..!", kata si Bapak.
Saya hanya mengucap bismillah dalam hati. Dan selesai :)
"Ini nanti dikencangkan rantainya, Mbak!"
"Oh, iya, Pak! Terima kasih banyak"
Bapak itu kemudian meninggalkan saya yang senyum-senyum,

Allah bersama saya

Pergi sama Uti, Dira dan Iin. Lelah, kami lepas di kosan Dira dan Iin. Ngrembug sebentar, saya pergi ke rumah Mbak Anis sama Mas Indra dan Mas Andik. Sepeda lancar lah, meski agak takut-takut ngebut. Selepas dari Mbak Anis, ke kos Mas Indra dulu melanjutkan lembaran-lembaran impian. Cuma dapet beberapa lembar tok, Mas Andik cerita terus sih, saya seneng mendengarkan, jadilah bertiga nggedabrus. Saya diajari Mas Andik untuk kepo dengan akun-akun tertentu. Pantaslah kalo beliau tahu berita atau issu artis-artis, bahkan "artis-artis SSC" beliau juga kepo-in. Mas Andik, rasa ingin tahumu sungguhlah besar, saya bangga jadi temanmu!

Setelah maghrib saya ngelesi Dek Lita, ngebut. Sampai depan Unair B, lagi-lagi rantai sepeda lepas. Beruntungnya saya berhenti tepat di depan tukang tambal ban. Di sana banyak anak muda dan bapak-bapak, tapi mereka hanya memperhatikan, tidak bertanya, saya yakin mata mereka menuju rantai sepeda saya.
Bapak Tukang Tambal Ban ternyata ada di atas becak, sedang tertidur. Dibangunkan oleh bapak-bapak lain, kayaknya si bapak penjual nasi.
"Woo mbak, ininya harus sama kayak yang sebelah sini!", kata BTTB
"Hehe gak tau pak, gak mudeng saya"
"Nah, ini juga harus ada bautnya, bahaya ini Mbak"
"Hehe. Lama ya Pak?"
"Gopo ta Mbak? mau kemana?"
"Ngelesi di Pacar Keling, Pak"
"Sebentar"
"Pak, berarti gak bisa buat ngebut ya?"
"Bisa kok Mbak" BTTB ngambil kunci-kunci, mengencangkan yang kendor-kendor. Krim anti aging kalah pokoknya, gak bisa sekencang cara BTTB mengencangkan rantai sepeda saya.
"Kok AA dari mana Mbak? Cirebon ya"
"Purworejo Pak. Jawa Tengah"
"Ini Mbak. Kanan sama kiri harus sama"
"Apa jangan2 gara-gara dilepas sama tukang parkir kampus saya ya Pak? Saya telat ngeluarin sepeda soalnya"
"Nggak. Ini paling pas mbongkar sepeda lupa gak dipasang bautnya"

BTTB menyadarkan saya untuk tidak suudzon . Jadi pengen membentur-benturkan kepala di tembok. Maluuuuu...Malu udah suudzon.

"Udah Mbak"
"Berapa Pak?"
"lima ribu"
saya menyodorkan lima puluh ribuan.
"Gak ada uang lagi Pak"
"Yaudah bawa aja"
"Loalah pak, ini!"
"Bawa aja Mbak"
"Makasih ya Pak"
"Iya"
"Maturnuwun nggih, Pak"
"Iya"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"

Indah. Semoga saya tidak ge-er kalo Allah benar-benar bersama saya :))

Tidak ada komentar: