Rabu, 26 Oktober 2011
Belajar Mencintai Hidup
Hidup. Perlukah untuk dicintai? Hidup kan cuma sebentar, untuk apa dicintai? Tapi kini aku sedang hidup. Sedang menjalani serangkaian apa-apa yang ditakdirkan oleh Tuhan. Tersenyum, tertawa, menangis, semua pernah aku lalui. Dan ini hidupku. Saat mereka semua tertawa, aku terdiam. Saat mereka menangis, aku pun terdiam. Yang aku sukai adalah saat mereka tersenyum. Entah, ketika melihat seseorang tersenyum membuat hatiku merasa lega. Senyum siapapun dari mulut siapapun. Dan tiba-tiba aku merindukan senyum lelaki kecil itu. Namanya Rizal kalo gak salah. Sepenglihatanku, dia sangat mencintai hidupnya. Meski dia tak memakai baju dari etalase-etalase. Meski alas kakinya hanya terjepit diantara celah-celah kakinya. Meski dia hanya menemukan mainan dari tong-tong sampah perumahan. Dia tetap tersenyum. Tulus. Itu yang aku sukai. Saat aku mendekat, dengan malu-malu ia berangsur mendekat kepada ibunya. Hah. tiba-tiba rindu kehangatan rumah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
hmmm, nice blog
eh, follow blog q ea
www.7blackangel.blogspot.com
ntr q folback
makasi
really nice post sist,,,, :)
black angel: okeoke :)
anies : terimakasih :DD
Posting Komentar