Satu hal yang membuatku menyukai mata kuliah Pak Agung adalah beliau selalu menyisipkan kalimat-kalimat sederhana yang bertenaga yang membuat mulutku membentuk huruf O kemudian mengiyakan. Kemarin, hari Jumat, tiba-tiba beliau berkata,"Saya heran mengapa senior memakai jaket jurusan semua, pasti ada sesuatu", dan sesuatu itu memang benar ada. Dia bernama pengkaderan. Saya tidak akan membahas pengkaderan dalam posting kali ini tapi saya akan membahas kalimat yang muncul berikutnya dari mulut Pak Agung,"Hidup itu sederhana ya mbak, kalo dulu kalian gak suka dibentak-bentak, mengapa sekarang ingin bentak-bentak junior?". Ya, saya membenarkan kalimat Pak Agung bahwa hidup itu sederhana. Bahkan terlalu sederhana. Ada hukum aksi-reaksi di dalam hidup. Apa yang kita berikan akan kita dapatkan. Atau lebih mudahnya hidup itu seperti bola yang kita lemparkan ke tembok, maka ia akan memantul sempurna ke arah kita (pelempar). Setiap perbuatan pasti ada akibat.
Hidup itu sederhana dan hidup itu pilihan. Memilih menjadi orang baik atau buruk. Tuhan sudah membuka jalan lebar-lebar untuk kita memilih. Memilih bangkit atau tetap terjatuh. Memilih menghindari atau mencoba meski hasilnya pahit. Memilih gembira atau bersedih. Dan hidup itu sangat sederhana :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar