Melihat pacar temanku dimarahi membuat aku berpikir, kasian ya jadi laki-laki. Perempuan itu memang selalu ingin dimengerti. Detik pertama maunya A, detik selanjutnya B, C, D dan abjad-abjad yang lainnya. Atau mungkin sekarang lagi jamannya pria dijajah wanita? Atau cinta memang harus selalu berkorban? Aku sendiri gak tau, maklum, jomblo dari lahir.
Kalau mencintai tanpa berkorban kira-kira bisa gak ya? Kemungkinan kecil tidak bisa. Untuk mendapatkan suatu barang saja dibutuhkan opportunity cost atau biaya pengorbanan. Untuk mendapatkan satu hal, harus meninggalkan hal yang lain. Dalam artian sebuah pilihan. Mencintai sebuah pilihan. Memilih untuk berkorban atau tidak. Setiap pasangan pasti menginginkan membahagiakan pasangannya bukan? Tapi apa jadinya saat yang berkorban hanya di satu pihak, pihak lain hanya selalu menuntut untuk berkorban? Bagi seseorang yang benar-benar mencintai dengan tulus, mungkin hal itu wajar. Tapi bukankah manusia memiliki batas-batas tertentu dimana dia akan merasa jenuh dengan keadaan, bosan untuk berkorban ataupun merasa lelah untuk menuruti semua kemauan pasangan.
Hal inilah yang patut dikomunikasikan dari hati ke hati. Bicara apa yang dirasakan. Karena menyimpan bisa membuat ledakan yang hebat.
Hehe, aku kok jadi membicarakan pasangan2 begini ya, padahal gak berpengalaman sama sekali.
Buat Wetewe:maaf wet, tulisanku gak nyambung lagi. soale aku durung solat isya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar