Selasa, 20 November 2012

Berhentilah...

Terus menerus melangkahkan kaki bukanlah suatu pilihan yang tepat terkadang. Kita perlu berhenti sejenak untuk menikmati apa yang ada di sekitar seraya berucap syukur. Perlu menengok masa lalu untuk belajar dari pengalaman. Hidup memang dinamis, melulu bergerak tanpa kita perintah dan tak dapat dicegah meski menangis darah. Tapi berdiam sejenak dan mengamati di sekitar kita sungguh pembelajaran yang indah bagi yang mengerti. Agaknya kita sudah terlalu tersibukkan dengan rutinitas sehari-hari hingga tak pernah menyadari bahwa oksigen sangatlah baik, malam sangatlah indah, siang sangatlah riang dan banyak lagi.
Lihat, kita semakin jauh dari hidup yang sederhana. Atau kita yang terlalu sederhana, sesederhana rutinitas yang kita jalani setiap hari (kebanyakan monotone). Sebenarnya hidup itu harus sederhana atau tidak? Yang jelas hidup harus bahagia dan yang terpenting adalah membahagiakan sesama. Bukankah kebahagiaan kita tidak penting? Bukankah dengan membahagiakan sesama, otomatis kita akan bahagia? Begitu implisitnya kira-kira. Bahagia dengan melihat orang lain bahagia sepertinya kalimat tersebut sedikit hipokrit. Tapi cobalah untuk membahagiakan sesama, maka nikmat luar biasa akan didapat.
Jika kamu tidak mendapati kenikmatan saat berbuat kebaikan, pasti ada yang salah dengan dirimu.
Begitu yang pernah aku baca. Maka, berhentilah sejenak dari perhelatan mendapatkan ambisi, amati keadaan sekitar, ulurkan tangan kepada siapa saja yang membutuhkan sesuai dengan kemampuan dan rasakanlah nikmatnya kebahagiaan :D

Tidak ada komentar: