Senin, 05 November 2012


Ketika semua orang merencenakan mimpi-mimpi kemudian bertindak untuk merealisasikannya, aku hanya duduk terdiam, termangu, seperti entah menunggu apa. Asal kamu tahu, orang yang paling bersedih itu bukan orang yang tidak mempunyai mimpi atau tujuan yang akan dicapai, tapi orang yang ingin sekali bermimpi tapi tak tahu apa mimpinya dan bagaimana cara mewujudkannya. Bagaimana mewujudkan sedang mimpi pun tak ada? Mengapa kita semua ingin menjadi yang berpenghasilan mapan, tinggal di rumah yang nyaman tanpa gangguan panas dan hujan, tidur dengan nyenyak karena sudah tidak bingung besok akan makan apa? Mengapa kita menginginkan semua yang ada di dunia? Mengapa kita semua merasa selalu kekurangan saat kebutuhan satu tercukupi? Mengapa hanya aku yang duduk diam menulis ini tanpa bertindak mewujudkan mimpi-mimpi? Sudah kubilang, aku tak punya mimpi, bagaimana mewujudkannya? Apakah salah orang tidak mempunyai mimpi itu? mengapa semua orang harus mempunyai tujuan jika suatu saat nanti kita pasti mati. Tujuan kita hidup, hanya menunggu mati bukan? Tidak-tidak, itu bukan tujuan kita, tapi tujuanku. Aku, mengapa tak kunjung paham dengan kehidupan dunia ini? Aku tak pernah paham mengapa 1+1 harus 2. Mengapa aku diciptakan sebagai perempuan, mengapa tak laki-laki, mengapa tak bencong? Mengapa aku harus hidup? Mengapa aku harus bersekolah hingga jauh-jauh ke Surabaya? Mengapa aku selalu mencari aman? Tidak, tidak ada yang salah dengan diriku. Hanya aku yang selalu menyalahkan diri sendiri. Aku senang menyalahkan diri sendiri tapi mengapa saat ada yang menyalahkanku, aku akan membencinya? Apakah aku memang manusia pada umumnya? Jangan-jangan, hanya bayanganku saja bahwa aku manusia.

Tidak ada komentar: