Bermimpilah! Maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.
Dulu, kawan bercerita tentang mimpinya yang ingin bersekolah jauh-jauh dari sini. Selang beberapa bulan, Tuhan menjawab, mengganti setiap sakitnya "belajar". Dia pergi ke tempat yang ia inginkan, negeri di mana dalam satu tahun musim berganti selama empat kali. Waktu berjalan, akupun jua, meski di tempat.
Kini, datang kawan baru, pun bercerita tentang mimpinya. Mimpi menikmati dinginnya salju, teriknya matahari, kerasnya hidup dan perjuangan demi sebuah mimpi. Sama percis seperti 3 tahun yang lalu, yang hanya ada Tuhan, dia dan aku.
Aku tetap sama, tak punya mimpi setinggi mereka. Mimpiku hanya satu.
Jika suatu hari nanti Tuhan mengabulkan mimpi kawan baruku, aku pasti ikut bahagia.
Tapi kini, kuputuskan untuk membuat mimpi. Menulis kembali daftar-daftar mimpiku. Terus "belajar" supaya Tuhan melihatku. Terus berdoa supaya Tuhan mengasihku.
Mimpi, akhirnya kutemukan kau kembali!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar