Jumat, 16 Mei 2014

Hambar

Ah perasaan itu sudah tak lagi istimewa jika terus menerus dibicarakan. Seperti akhir-akhir ini ketika saya berkumpul dengan kawan-kawan. Pasti bahasannya gak jauh-jauh masalah cinta. Hidup terlalu sempit untuk hanya memikirkan cinta. Ya cuma cinta Tuhan yang agung yang gak akan pernah bosen-bosen buat dibicarakan.

Menurut saya, cinta itu terlalu istimewa untuk dibicarakan terus-menerus. Sesuatu yang istimewa akan terasa membosankan dan hambar ketika terus menerus dikatakan. Cinta dikatakan, rindu dikatakan, semua isi hati dikatakan, jadinya hatinya kosong, gak bersisa, hampa. Makanya, kalau kalian punya pasangan, atau suka sama seseorang, gak usah deh nyata2in cinta atau bilang rindu, apalagi bawa-bawa nama Allah. Sok tahu banget gak sih orang yang suka sama orang lain terus bilang,"Aku rindu kamu karena Allah". Allah itu terlalu sakral dan jangan-jangan rindunya hanya sebatas nafsu. Taunya dari mana coba kalau dia rindu karena Allah. Allah kasih tahu ke dia? Ngerasa konco plek nya Allah? Iya, ngerasa tok. Kalau belum siap untuk semuanya, mending gak usah dinyatain, ya gpp wes dinyatain tapi gak usah lah bilang rindu atau cinta karena Allah, kecuali kalau sudah benar-benar sah atau ada hubungan. Misal nih, rindu orang tua sama anaknya. Ini nih tersakral kedua setelah cinta sama Allah. Saya aja ngorbanin banyak yang saya senangi untuk membahagiakan orang tua tapi saya gak merasa berkorban sih. Cuma pengen bapak ibuk bangga aja. Saya yakin, kalian pasti juga melakukan hal yang sama kayak saya.

Mari kita mengambil kesimpulan.
Jadiiiii, inti dari postingan ini adalah lagi-lagi gak ada intinya. Hehe.

Jangan mengkhawatirkan sesuatu yang sudah ditentukan. Jalani saja, usaha saja dengan melakukan yang terbaik dan janji Allah adalah benar.

Tidak ada komentar: