Selasa, 06 Mei 2014

Untuk Gadis Kecil yang Menunggu

Untuk gadis kecil yang menunggu di depan warung emaknya. Janganlah menunggu. Kami tak setiap hari datang dan tak setiap hari bersama. Hanya kepentingan yang terkadang menyamakan kedatangan.

Untuk gadis kecil yang menunggu di depan warung emaknya. Jika menemui kami adalah bahagiamu, kami rela. Tapi tak semudah itu menemui kami. Jika kau hendak menemui kami, cintailah dunia. Ambisi kami luluh lantak bersamanya.

Untuk gadis kecil yang menunggu di depan warung emaknya. Tak usahlah menunggu. Kami tak seperti yang kau pikir~bahagiamu. Belajarlah dariku, aku hanya mahkluk pura-pura yang terjebak oleh satu kata, bahagia, ya, sama sepertimu. Tapi aku hanya pura-pura. Pura-pura bahagia, pura-pura menerima, pura-pura bisa.

Untuk gadis kecil yang menunggu di depan warung emaknya. Pilihlah bahagiamu tapi jangan berpura-pura sepertiku. Kelak kau besar, kau akan tahu apalah arti pura-pura. Jadilah seorang yang merdeka, yang berhak menentukan kemana akan melangkah tanpa dibayangi kebahagiaan orang lain. Tapi kelak, kau pun akan tahu, bahwa kebahagiaan orang lain adalah sesuatu yang begitu kau inginkan. Ya, kebahagiaan bapak mamakmu.

Untuk gadis kecil yang menunggu di depan warung emaknya. Tunggulah, jika memang kedatangan kami adalah bahagiamu. Nikmatilah saat-saat bahagia ditentukan oleh dirimu, bukan lingkungan di sekitarmu. Ikhlaslah, jika suatu hari nanti, bahagiamu terpatri janji-janji membahagiakan orang lain. Sebab dari situ, akan tersungging senyuman-senyuman terindah milik orang lain. Orang yang begitu kita sayangi dan menyayangi kita. 

Tidak ada komentar: