Senin, 03 Juni 2013

Aku Pencuri

Aku : Teman-temanku mencuri. Haruskah aku ikut mencuri?
Tembok : Menurutmu?
Aku : Aku takut Tuhan marah
Tembok : Yasudah
Aku : Tapi aku takut nilaiku paling jelek sementara nilai teman-temanku bagus-bagus
Tembok : Kau takut pada Tuhan atau takut nilaimu jelek?
Aku : dua-duanya
Tembok : Terserahlah! Kau sudah besar
Aku : aku minta pendapatmu
Tembok : Kau bertanya hal yang kau sendiri tahu jawabannya. Kalau kau takut nilaimu jelek, itu artinya kau tidak percaya pada Tuhan
Aku : Bagaimana bisa?
Tembok : Bukankah Tuhan berpihak pada orang-orang baik. Kau tidak mau jadi orang baik?
Aku : mau
Tembok : mungkin, besok nilaimu paling jelek di mata manusia. tapi belum tentu di mata Tuhan nilaimu buruk
Aku : memangnya Tuhan punya mata?
Tembok : Entah! tapi yang jelas Tuhan Maha Melihat
Aku : oh iya
Tembok : Terus?
Aku : Terus apanya?
Tembok : Terus kau akan tetap mencuri
Aku : Boleh gak kalau aku liat trus aku cari tahu sendiri
Tembok : Melihat itu juga proses mencuri. Sebab si empunya gak tahu kalau dilihat
Aku : tapi kata teman-teman kemarin, bapaknya nyuruh ngopy
Tembok : Terserah kamulah

2 komentar:

Anonim mengatakan...

galau kulpil tir?

bukanpenulis mengatakan...

hahaha iyo, tp maringene aku gawe postingan pembelaan :D