Kamis, 28 Juni 2012

Bukan pengkaderan biasa

Azis berkali-kali ngotot kalo masalahnya bukan seperti pengkaderan biasa. Dan aku berkali-kali ngotot kalo semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Azis adalah anak Purworejo yang kuliah di ITS, dia masuk ITS tahun 2011. "Gak iso tak critake nang sms mbak. Iso ne cerito langsung. Iki gak koyok masalah pengkaderan biasa". Karena dia ngeyel seperti itu yasudahlah aku juga ndak mau ngurusi. Saranku gak diterima. Saran untuk merubah mindset nya yang kekanak-kanakan. Mindset yang membesar2kan sebuah masalah. Sebesar apa sih masalahnya? Jadi penasaran. Jangan2 gara2 masalah tersebut si Azis terancam keluar dari ITS, atau dia diteror akan dibunuh oleh seniornya karena tidak berhasil menjadi motor angkatan, atau gara2 masalah itu dia dikeluarkan dari kosannya karena telah mencemarkan nama baik kos dengan pengkaderan tidak biasa tersebut, atau asumsi terparah adalah si Azis bakal dicabut nyawanya oleh Malaikat Izrail gara2 dia dan teman2nya membuat masalah dengan pengkaderan tidak biasa tersebut.

Ingin sekali meyakinkan azis kalo ada Allah yang tidak pernah tidur, yang selalu memberikan kemudahan di balik kesulitan, yang menjawab doa-doa. Jalan itu kan tidak pernah selalu mulus. Jadi untuk apa meresahkan jalan terjal. Toh saat mendaki gunung yang terjal kita juga akan sampai di puncak. Nikmatilah saat-saat terjal, karena sesudah puncak kau juga akan turun!

Orang kota yang aneh

Orang kota itu aneh2 ya. Kemarin, sepulang dari Pasuruan, karena kami berempat, aku Hajar Galih Bang Ridok kelaparan, kelaparan, kami memutuskan untuk makan di dekat Gor Sidoarjo. Resiko makan di kaki lima adalah banyaknya pengamen dan kebanyakan dari mereka adalah anak2. Menurut pandanganku, ciri2 anak jalanan itu rambut merah, kurus, hitam, dekil, baju kumel (kok ciri2ne mirip aku ya?). Nah, kemarin itu adek2 yang ngamen pake kemeja kotak2 dan celana jeans. Wajahnya putih. Rapi banget. Meski yang satunya berciri2 (ciri anak jalanan) yang aku jelaskan tapi yang satunya itu lho kayak mau main dan dia gembira sekali. Aku gak paham maksud ibu dan bapaknya yang melepaskan anak2 di malam hari. Jangan2 si anak diajak jalan2 sama tetangganya e malah disuruh ngamen. Tapi yo gak tau lagi aku. Pas tak tanyak kelas berapa, dia menjawab nol besar.

Ada lagi pengamen anak2 yang bawa tape, berdandan ala jaran kepang. Nari2 kayak orang mabuk terus suit2. Tak tanyak juga siapa yang ngajarin nari (dalam hati, kok narimu elek dek!), katanya belajar sendiri. "Kelas pinten?", tanyaku lagi. "Boten sekolah". Mangkel aku kalo ada anak jalanan yang gak sekolah. Hey para orang tua, kalian boleh mengeksploitasi anak kalian, tapi tolong sekolahkan mereka. Mereka butuh masa depan. Jangka waktu dia untuk hidup agak lebih lama dari kalian. "Ibukmu nangndi lho?"
"Omah", katanya sambil berlalu meninggalkan kami berempat. Kata Bang Ridok,"Salah pertanyaanmu, kudune takon bapake uduk ibuke".

Kayak gini tuh udah dianggap wajar ya di Indonesia. Anak kecil minta2. Aku juga si. Hehe. Minta2 ke orang tua.

Makan selesai kami pulang. Sampe di perempatan lampu merah rungkut aku melihat bapak2 mendorong mobil sendirian. Sendirian. Posisi bapak2nya sambil memegang kemudi sambil dorong, gak jalan maju malah si mobil mundur. Kasian wes pokoe. Dan aku hanya melihat -____-. Selang beberapa detik ada mas2 bantu dorong. Bapak2 sepertinya kaget mobilnya jalan ke depan spontan nengok ke belakang. Selang beberapa detik juga ada mas2 lagi yang bantu dan akhirnya mobil bisa menyeberang. Prok prok prok prok!!!
Pemandangan yang sangat indah. Tuhan pasti bantu kalo kita mau berusaha. Awalnya Tuhan membiarkan bapak2 itu berusaha yo opo cara ne mobil bisa nyebrang ke tepi. tapi Tuhan tidak akan membiarkan umatNya begitu saja setelah menguji kegigihan bapak2 tersebut. Karena Tuhan sudah berfirman sesungguhnya didalam kesulitan ada kemudahan. Maka Tuhan mengirimkan orang2 baik untuk membantunya. Eh gak ada yang tau juga si, si pembantu itu manusia atau malaikat :)

Lampu hijau. Kami jalan. Di jembatan mer ada bapak2 yang mancing. Bawa pancing 4. Padahal di sekitar bapak2 itu gak ada orang lagi. Gak tau juga kalo bapak2 yang lainnya pipis lalu meminta si bapak2 yang memasang 4 pancing untuk menjaganya.

Ya orang kota aneh2 kok. Kemarin aja waktu aku pulang dari setasiun untuk membelikan tiket mbak Dian, aku melihat pas traffic light berwarna merah ada bapak2 yang tiba2 men-standarkan motornya (bahasa jawa timur e njagang) kemudian melepas burung dara di tengah2 keramaian banyak orang. Pd pol. Dan mukanya si bapak tanpa ekspresi. Ckckck

Senin, 25 Juni 2012

Tes Awal Berdiri

Bangun pagi dan sengaja gak tidur lagi. Karena eh karena ada tes awal sebelum kerja praktek sama Bu Niniek. Belajar sampe bibir kering gara2 menghafal alur proses pembuatan oli. Berangkat dari kos pukul 09.00. Tiga kelompok yang tes awal sama Bu Niniek belum lengkap. Cuma ada aku dan Hajar. Hajar tak suruh sms Galih, gak dibales. Telpon bang Ridok gak diangkat. Dapat diduga mereka masih rolom. Sms Tito langsung dibales dan seperti biasa tanpa ada singkatan sama sekali. Jadi penasaran, apa sebenarnya motif Tito untuk tidak menyingkat sebuah kata dalam dunia ber-sms-an. Telfon Galih pake hape pinjeman (dipinjemi Mas Rendra-senior yang baik), suaranya gak kedengeran. Entah aku yang agak budeg entah memang Galih tidak bersuara.

Selang beberapa waktu Tito datang bersama Tri. Wah kayaknya mereka cocok ya buat bikin vocal grup. Saingan sama Titu. Aku usul nama deh, kayaknya Titri cukup komersil. Itu kalo mereka setuju lho ya. Tapi label mana yang mau menerima suara mereka ya kira2? Wes gak ngurus.

Selang beberapa waktu lagi, Bu Niniek datang. "Buk, mau tes awal tapi masih kurang satu kelompok", kataku menyambut kedatangan Bu Niniek. "Kamu udah bikin flowsheet? Nah ini, kamu kasih nama, nrp, kerja praktek di mana, nanti dikumpulkan ke saya. O iya, kamu ngumpulin tugas khusus juga, tulis tangan aja gapapa", Bu Niniek menyerobot flowsheet milikku dan Hajar. "Sebentar ya, saya ditunggu Pak Agung ini", sambung Bu Niniek. Menunggu Bu Niniek kemudian,"Tugasnya dikumpulkan hari ini ya, ini sudah termasuk tes awal, jangan gak dikerjakan". Jeng jeng...datanglah KD,"Lho Buk, ini anak2 ngapain?", KD yang sudah akrab dengan Bu Niniek bertanya sok akrab (?). "Ini lagi tes awal", Bu Niniek menyahut. "Tes awalnya kok berdiri?". "Iya ini anak2. Gimana Aulia nilainya? Bagus2 ndak?". Aku yang gak ditanya nyelonong jawab,"Belum keluar semua Buk". Bu Niniek hanya memandangiku. Mungkin dalam hatinya Bu Niniek berkata,"Lapo kon gak tak takoni melok jawab", kalo Bu Niniek membatin demikian maka aku akan membatin juga,"Babah lho Buk, karep2ku".

"Ya udah nanti kalo udah ke pabriknya kalian hubungi saya, nanti tes awalnya (lagi) bisa diatur", dan Bu Niniek pergi meninggalkan kami. "Nanti tugas khususnya beda2 lho ya", kata Bu Niniek yang sepertinya tahu kalo aku mengikuti langkah beliau. "Tapi yang kerja praktek di Agip laporannya cuma ada satu Buk, laporan tahun 2005". "Masak? Alumni sini lho ada yang kerja di sana". Aku berpikir keras, apa hubungan antara laporan kerja praktek dengan alumni yang bekerja di Agip? "Yang laporan itu pembimbingnya saya atau bukan?". "Bukan Buk, pembimingnya Pak Pri". "Laporannya atas nama siapa itu". Satu detik dua detik. "Novi Bu", kujawab mantab. Dalam hati, maafkan saya Ibu, saya mengarang nama. "Novi, novi yang mana ya saya lupa". Dan akhirnya Bu Niniek nyariin Mbak Lala.

Kata Hajar,"Kayake ancen ibuke pengen gelek ketemu kene". Mungkin dapat disimpulkan dari tulisan ini, ehm, hari ini kan tes awal berdiri, besok pas ngadep lagi paling tes awal duduk. Yang aku takutkan jangan2 tes awal berikutnya jongkok. Tidakkkkkkkkkkkkkkkkkk

Selasa, 19 Juni 2012

Setelah ujian OTK II rasanya lega sekali. Baru kali ini selesai uas bisa tersenyum bahagia. Dari 3 soal, kubabat habis semua. Melihat teman-teman yang bersedih karena,"Aku durung mari rekk", aku cuma bisa diam takut menyakiti hati mereka karena pekerjaanku selesai semua. Melangkah dengan riangnya dan mendengar samar2,"Grafik gaweane Sigit kan salah". Duarrrrrrrrrr...berarti garapanku salah 2 lha wong aku ngopy grafik e Sigit.

Tiwas wes bahagia :(

Sabtu, 16 Juni 2012

Hah akhir2 ini perasaan benar-benar tidak menentu. Mengapa harus begini. Mengapa aku terlalu memikirkan impian ini. Bodoh bodoh bodoh. Sudah janji pada diri sendiri tidak akan mengungkit hal ini lagi. Benar-benar pagi yang meresahkan. Sedikit lega dengan sms Mbak Rani. Terimakasih sudah mengingatkanku bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya, Allah itu semena-mena. Dia memberikan rahmatNya kepada yang dikehendaki. Meski orang lain memandang itu tak mungkin tapi mungkin bagi Allah. Berdoa, berusaha dan percaya. Tapi aku tak ingin berharap terlalu banyak, takut jatuh lagi. Sepertinya mempersiapkan kegagalan lebih baik. Lebih baik gagal daripada harus membayangkan kegagalan. Lebih baik aku tahu jika aku gagal daripada harus mengira-ira masa depanku. Karena misteri masa depan harus dibuka, tidak untuk dikira-kira. Menulis memang menyembuhkan. Selalu bisa menguatkan diri sendiri untuk move on tapi kadang menjatuhkan diri sendiri.

Yakin yol Allah pasti beri yang terbaik untukku, masa depanku dan lingkungan sekitarku. Entah di masa depan aku akan jadi apa. Mungkin selesai menulis ini bisa saja aku mati. Tidak ada yang bisa menjamin kita hidup 1 detik kemudian. Jadi mimpi itu perlu tapi sepertinya tak usah dikhawatirkan sedemikian hingga yol. Iya wes, jangan lebay tapi tetap berdoa. Berdoa semoga Allah semena-mena padaku :D
Tiba-tiba di chat Momo (panggilan anak2 ke Harya) suruh bikinin dia testimoni. Bukannya gak mau si tapi agak bingung karena aku gak mudeng artinya testimoni. Mungkin semacam es krim dengan pilihan rasa jeruk atau lemon ya? Whatever lah..

Terakhir ketemu Momo pas pinjem papan kerja buat tes snmptn. Dengan wajahnya yang serius dia bertanya,"Kosmu mau isuk udan ora?". Helooo...jarak kosku dan rumahmu berapa meter bung. Memang kadang dalam bercanda diperlukan sebuah keseriusan. Dan dia melakukannya dengan sempurna. Bercanda yang serius. Satu lagi yang sangat aku ingat dari Momo, pria yang ambisius. Kalo orang surabaya bilang,"Yo opo carane kudu iso". Meski lahir di Kediri sepertinya dia menerapkan prinsip tersebut.


Ternyata membosankan ya mendengarkan motivasi itu. Bosan karena aku terus menerus duduk terdiam dan tak segera bertindak untuk memuliakan diriku sendiri. Bosan karena aku tahu yang aku lakukan akan semakin melemahkanku karena hanya akan membuatku terlena dengan motivasi-motivasi itu. Jangan pikir aku tidak mengidolakan Pak Mario lagi, hanya aku ingin bertindak untuk memuliakan diriku sendiri. Sudah bosan dengan diriku yang selalu menganggap diri sendiri tak berguna. Ya, aku bisa berguna untuk sesamaku. Lalu langkah terdekatmu untuk menjadi berguna bagi sesamamu apa Ya? Gak tau. Haha. Edan

Jumat, 15 Juni 2012

Bola itu Bundar

Belajar dari jam 11 sampek jam 4 pagi itu rasanya seperti begadang ya. Sms Tito tanya cara mencari orde dan konstanta kecepatan reaksi, meski sudah dijelaskan hingga sms Tito tidak ada yang disingkat pun, aku tetap gak mudeng. Dan yang paling menyedihkannya dari cerita ini adalah ketika berangkat ke kampus untuk ujian, aku sungguh tak tahu apa yang akan kuperbuat dengan soal ujianku nanti. Berangkat pukul setengah 7 pagi, berharap teman2 bisa kucuri ilmunya. Tuhan sayang padaku, ujian yang harusnya pukul 7 entah mengapa menjadi pukul 7.30. Beruntung teman2ku baik, Blub dan Unyen mengajariku bergantian. Kudengar mereka ingin merokok tapi gara2 melihatku dengan wajah seolah2 berkata,"Ayo ajarilah aku teman2", akhirnya keduanya menetap untuk tidak merokok dan mengajariku. "Awakmu duwe rokok gak Nyen?", tanya Blub. "Duwe, karek samsu wingi". "Yo rokokan, tapi kentir kepiye iki". Setelah kutanya-tanya lagi tentang soal kinetika reaktor, sepetinya mereka lupa kalo ingin merokok. Hingga akhirnya kelas dibuka dan teman2 ngejib panggon (karena ditempatku saat ujian tidak diatur tempat duduknya), aku masih ribut minta ajari. Regi yang kelupaan memakai softlens nya mau mengajariku di dalam kelas karena saat itu pengawas belum datang.

Soal dibagikan. Kepalaku cenat-cenut gak karuan. Temanku ada yang bawa kerpekan, ada yang nulis2 rumus ditangannya dan ada pula yang memotret rumus2. Dan aku? Tidak. Ini keputusanku. Aku tak ingin malu dengan nilai bagus yang kuperoleh dengan cara2 yang tidak jujur (meski bila kepepet nyonto juga,,hehe). Kukerjakan sebisaku. Jika kau merasa hasil yang kau peroleh sia2, Tuhan tahu seberapa besar kau berusaha. Selalu berdoa untuk mendapat yang terbaik. Yang terbaik menurut kita belum tentu baik menurut Tuhan.

Selesai ujian KR, aku tak menyesali hidupku hingga hasil ujian teknik perawatan dibagikan. Jenggg...dapet 52. Lihat temen2 nilainya banyak yang bagus kakiku langsung lemes. Hasil ujian kutinggal di meja taman, aku menghampiri Rieska, tanya tugas kelompok, pas balik lagi ke meja taman (tempat aku meletakka hasil ujianku), dengan riang sekali teman memintaku membawa hasil ujian,"Tir iki lho gonamu", ya, dia selalu riang sekali saat bisa berada di atasku. Berkali-kali mengangkat kepala, takut air mataku jatuh, kuputuskan untuk ke kantin. Di kantin bertemu Arina dan Cin yang sepertinya galau gara2 tak bisa mengerjakan KR. Sepertinya, gak tau asline. Setelah merencanakan untuk berteriak-teriak di pantai-dan tidak jadi, akhirnya aku, Arina, Cin, Ucik, Mustika, KD memutuskan untuk rujakan di rumah Arina's brother. "Mau wes ngrencanakno sing indah2 tibakno akhire rujakan tok", kata Arina yang ku sambit dengan senyum. Di rumah mas nya Arina sepi, hanya ada 2 anak kembar yang keluar masuk kamar dan kamar mandi. Rujakan dan nonton film. Muncul pertanyaan,"Mengapa di setiap film luar negeri harus ada adegan ciuman?".

Pulang jam 5 sore. Mandi. Maghriban dan tidur hingga pukul 2 pagi . Menyalakan handphone yang sesiang mati dan mendapati sms dari ibuk,"Allah akan selalu bersamamu yol semangat nggih". Berkaca-kaca kemudian mengambil wudlu untuk sholat isya.

Rabu, 13 Juni 2012

Aku Punya Teman

Lihat timeline fesbuk temanku, sebut saja Alfa Julian (bukan nama sebenarnya). Entah dia menganggapku teman atau bukan yang jelas ingatanku masih melekat tentangnya. Alfa, mahasiswa (mantan) D3 Teknik Kimia ITS yang keluar karena sesuatu hal. Akan kuceritakan ini sebagai suatu pembelajaran bagi kita yang suka mencemooh orang.

Begini ceritanya....
Pengkaderan (dibaca: ospek) mahasiswa baru di ITS sekitar 1 tahun. Di samping ada pengkaderan dari senior, ada juga pengkaderan lab. Selama kami nge lab, apalagi laboratorium kimia analit, selalu saja ada masalah. Tapi kulihat lab KA emang sarana buat ngader si. Dari tahun ke tahun sudah tradisi kalo lab KA itu pasti banyak masalah. Dari mulai masalah yang dibuat-buat sampek masalah yang emang dari praktikannya sendiri. Dulu aja aku bisa pulang jam 3 subuh gara2 nge lab kimia analit. Anak laki2 pernah disuruh push-up berantai sama asistennya yaa walaupun habis itu suruh minum susu yang dibeli sendiri juga. Suruh botak seangkatan juga pernah gara2 lab KA. Kalo gak salah temen2 cowok botak sampek 3 x. Senior cemburu karena anak2 berhasil botak gara2 nge lab akhirnya pas udah mau panjang suruh botakin lagi. Kembali ke Alfa, setiap praktikum kami dibagi sebagai kelompok2. Nah kebetulan Alfa satu kelompok sama Iin (bukan nama sebenarnya). Yang akhirnya aku ketahui adalah Iin orangnya ceplas-ceplos, galak, gak tahan panas, suka peke make up, malu kalo jelek, suka pake kertas wajah, bawa bedak lipgloss kaca ke kampus, suka dandan (pernah si Iin pake lipgloss pas ujian -____-), tapi sebenernya Iin itu baik kok, covernya aja yang jutek. Nah, kan ada pengkaderan lab tuh, mungkin juga karena si Alfa pendiam, ngalahan juga, dia merasa ada pengkaderan kelompok. Tuhan, maafkan Iin. aamiin.

Alfa itu terkenal pendiam, misterius, gak mudengan tapi pinter masalah komputer2. Banyak temen2 yang njelek2in Alfa di depanku. Aku selalu merasa kasihan sama orang yang dijelek2kan padahal dia pendiam. Kalo menurutku sih Alfa baik, baik banget malah. Hingga suatu saat di akhir semester 1 praktikum kimia analit selesai. Asisten yang jahil ngerjain Alfa. Dia disuruh make daster, bukan cuma dia sih, tapi entah mengapa saat Alfa pake daster dan semua teman2 menertawakan, aku rasanya pengen marah. Sumpah, saat itu mukanya si Alfa sedih banget , aku gak tega. Kukutuki semua yang menertawakan dia.

Dan pada semsester 2 dia hanya masuk beberapa kali kemudian menghilang. Saat itu aku benci teman2ku semua. Sama2 kuliah bayar kok ya tega sama temannya. Biarin lah si Alfa itu mau freak, mau jungkir balik, mereka itu gak sadar kalo orang tua Alfa pasti sangat sedih jikalau anaknya keluar dari ITS gara2 teman2nya sebagai penyebabnya. FYI, katanya si Alfa masuk d3kkim masuk yang bayarnya gelombang 2. Sekitar 10jtan. Kalo gak salah lho ya.

Saking simpatinya aku sama Alfa aku kirim mesej ke Alfa pada tanggal 11 Januari 2011
alfa,denger2 km keluar gara2 km ngrasa gak d anggep manusia y???km lho cowok,km gak tahan sama temen2mu tha??hadapi,karena Tuhan sudah menyiapkan penyelesaian dalam setiap masalah kita,percaya ws sama aku nek km bisa berthan
nek km keluar gara2 pengen ikut snmptn aku gak mgkn mesej km krn aku sendiripun juga pengen ikut snmptn,tp klo alasan keluarmu gara2 km gak tahan sama temen2mu sangat disayangkan. Temenku lho juga segelintir orang tok di d3 teknik kimia,aku juga sering merasa kesepian di tengah kerumunan temen2 kita tapi aku lho bertahan setidaknya sampai aku dapet sekolah yang lebih bagus tp nek belum diijinkan Allah untuk pindah sekuat tenaga aku akan mencoba bertahan,,maaf bukannya menggurui,tp yakin wes nek Allah tidak akan memberi cobaan yang umat-Nya tidak bisa memikulnya. Semangat yaaaaaaaa :))


Dan kamu tahu apa jawaban Alfa saat itu? Gak dibales. Hahahahahah. Memalukan. Mengapa aku selebay itu ya?

Oh iya, sekarang Alfa udah kuliah lagi. Kayaknya si masuk pas tahun 2011. Jurusan Kimia MIPA Universitas Airlangga. Berarti tebakanku kenapa Alfa keluar salah ya? Hahaha...Sotoy tenan aku iki. Dan pas lihat timeline fesbuk Alfa, sepertinya temen2 Alfa sangat menyayangi Alfa, dia juga punya temen2 deket yang kata dosen Matbis (kayaknya singkatan dari MATematika goBIS) mereka kayak boyband.


Mungkin kadang kita harus berpindah tempat untuk mendapatkan tempat yang lebih baik. Nabi Muhammad saw dulu juga hijrah dari Madinah ke Mekkah. Jadi pengen hijrah juga. Hehe
Kemarin saat menonton mario teguh golden ways saya merasa kasihan dengan diri saya sendiri. Begini kata pak mario,"Kan kasihan to, orang yang terus menerus mengejar mimpinya tanpa tahu bahwa sebenarnya Tuhan tidak mengizinkan mimpinya". Lalu muncul pertanyaan dalam benak saya, bagaimana kita tahu bahwa sesuatu itu adalah ujian atau larangan. Karena yang saya tahu dalam ceramah2 pak mario yang lalu-lalu, pak mario selalu meyebutkan, berusahalah, tembuslah semua kelemahan2mu, biarkan Tuhan merasa kasihan denganmu yang berusaha dengan tulus. Lantas kini statement pak mario tentang mimpi berubah.

Inilah yang selalu muncul dalam benak saya, seorang pemimpi, jauh sebelum pak mario mengeluarkan statement tersebut, bagaimana kita tahu bahwa Tuhan tidak mengizinkan mimpi kita dengan Tuhan menunggu kita berusaha  semaksimal mungkin untuk mendapatkan jawaban yang diinginkan seorang hamba. Karena saya pikir semuanya adalah misteri, maka saya berusaha untuk menguak satu persatu misteri itu. Meski kadang tak menemukan jawabannya. Lalu saya harus bagaimana?

14 Juni 2012

Ingin pulang. Rindu rumah. Banyak sekali yang ingin aku ceritakan dengan orang rumah hingga mungkin tak lagi dapat kuceritakan. Cerita tentang kegembiraan kah ya? Bukan. Tentang kesedihankah? Bukan juga. Entahlah. Aku juga tak tahu cerita tentang apa.

1 Juli besok, aku, Hajar, Galih dan Bang Ridok kerja praktek di Agip. Kata Pak Agung, kami harus belajar, gak boleh ngisini-ngisini. Belajar buku Advance Separatorty atau apa gitu, lupa aku. Harus ngadep Bu Niniek juga buat tes awal sebelum KP. Membayangkan besok laporan KP dibimbing Bu Niniek kok jadi males ya. Padahal dulu dalam hati kecilku ingin dibimbing Bu Niniek. Mending dibimbing Tuhan saja biar jalanku benar, lurus. Tuhan, bu niniek utusanMu kah untuk membimbingku? Maafkan aku Tuhan, kemarin aku yang menginginkannya tapi kini aku mengingkarinya. Tuhan, aku sedang belajar untuk tidak meresahkan apa yang sudah kupasrahkan kepadaMu tapi ijinkan aku untuk meminta karena yang kutahu hanya Kau tempatku meminta. Kau bukan pelarian Tuhan. Tapi apakah manusia dapat diandalkan sehingga aku harus meminta kepada manusia? Aku rasa tidak. Jadi kepadaMu lah sekiranya aku bisa meminta. Tuhan, aku minta hilangkanlah rasa malas ini. Supaya yang baca blogku juga gak ketularan malas. Aku takut, bukannya jadi rahmatan lil 'alamin malah jadi penyebar virus setan yang bernama malas.

Senin, 04 Juni 2012

Bingung. Bingung sekali harus memulai menulis darimana. Karena lagi2 penyakit yang membelenggu yang tak lekas mau pergi dari kehidupanku. Oke, lagi2 gara2 tidur aku jadi gak belajar tekpem, gak tau tadi ujian ngisi apa. Haaaaaaaaaaaa...Aku jadi pengen cepat2 belajar untuk memperkuat mimpiku. Tapi jadi galau gara2 tekpem. Takut ngulang di semester 6. Gak mau gak mau. Tapi nek ngulang ya apa? Sedih pastinya. Merasa sangat2 menyesal karena gak belajar. Dan akan sangat menyesal lagi seandainya besok tidak bisa mengerjakan lagi gara2 gak belajar. Tuhan tolong akuuuuuuuuuuuuuuuu.......

Sudah-sudah serahkan semua kepada Allah. Jangan meresahkan sesuatu yang sudah kamu serahkan kepada Allah. Yeah, tekpem usai, tinggal doa. Jika memang harus ngulang, ikhlas aja wes. Jika tidak aku akan sangat sangat sangat bahagia. Kenapa harus bahagia? Ya soalnya pengen punya waktu buat nulis.

Minggu, 03 Juni 2012

Iri Sama Regi

Sesiang ini setelelah Mbak Dita pergi, aku ditemani Regi. Kukira dia orangnya terbuka, ternyata tertutup dalam segala hal. SEGALA HAL. Ya, karena kupikir semua orang punya rahasia yang tak mau diketahui orang lain. Begitu juga denganku. Meski orang bilang aku begitu tapi sebenarnya aku begini. Bukan bermaksud untuk mempunyai kepribadian yang "dipura-purakan", tapi beginilah diriku. Tidak semua orang tahu apa yang ada di isi otakku. Kecuali kalau dia paranormal sekaliber mama loreng. Paling2 mama loreng juga tak bisa menebak isi kepalaku.

Memang isi kepalamu apa Ya? Nah itu aku juga pun tak tahu. Tak begitu paham dengan diriku sendiri. Dengan mauku pun kadang aku tak tahu. Lalu sekarang kamu menjalani kehidupan macam apa? Macam manusia yang sedang kehilangan semangat, kehilangan passion untuk kehidupan. Mengapa? Tak jelas, apa mauku. Kehidupanku semakin melemah seiring dengan berjalannya waktu. Mungkin bila aku tak berada di sini pun aku tak tahu harus melakukan apa.

Sedang hilang selera untuk bersemangat. Hanya ingin satu. Nah, itu tahu ingin apa. Iya, kalo yang itu sudah kuidamkan sejak dulu. Lalu kau mau apa dengan keinginanmu itu ya? Ingin mewujudkan tentunya. Lantas, seandainya Tuhan tak menjawab doamu sesuai harapan? Entahlah.

Besok UAS. Seandainya IP ku turun karena kelemahan hidupku yang disebabkan karena diriku sendiri, mungkin akan sangat mengecewakan bapak ibuk. Tapi bukannya sekarang duduk diam menulis tanpa melakukan apa-apa juga sudah termasuk mengecewakan? Sebentar, hanya ingin menulis saja supaya bosan hilang barang sebentar. Mungkin lagi bosan akan datang seusai aku menulis tulisan ini.

Kuliah cari ilmu bukan IP. Oke, tapi bukankah itu yang menjadi tolok ukur seseorang pandai atau tidak. Hanya mampu pasrah jika IP turun. Mungkin memang salahku.

Aniwei, soal Regi, Regi jelek kok banyak yang suka ya. Jadi iri aku. Padahal kan aku yo gak jelek2 amat. (mana kaca manaaaa?)