Hah akhir2 ini perasaan benar-benar tidak menentu. Mengapa harus begini. Mengapa aku terlalu memikirkan impian ini. Bodoh bodoh bodoh. Sudah janji pada diri sendiri tidak akan mengungkit hal ini lagi. Benar-benar pagi yang meresahkan. Sedikit lega dengan sms Mbak Rani. Terimakasih sudah mengingatkanku bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya, Allah itu semena-mena. Dia memberikan rahmatNya kepada yang dikehendaki. Meski orang lain memandang itu tak mungkin tapi mungkin bagi Allah. Berdoa, berusaha dan percaya. Tapi aku tak ingin berharap terlalu banyak, takut jatuh lagi. Sepertinya mempersiapkan kegagalan lebih baik. Lebih baik gagal daripada harus membayangkan kegagalan. Lebih baik aku tahu jika aku gagal daripada harus mengira-ira masa depanku. Karena misteri masa depan harus dibuka, tidak untuk dikira-kira. Menulis memang menyembuhkan. Selalu bisa menguatkan diri sendiri untuk move on tapi kadang menjatuhkan diri sendiri.
Yakin yol Allah pasti beri yang terbaik untukku, masa depanku dan lingkungan sekitarku. Entah di masa depan aku akan jadi apa. Mungkin selesai menulis ini bisa saja aku mati. Tidak ada yang bisa menjamin kita hidup 1 detik kemudian. Jadi mimpi itu perlu tapi sepertinya tak usah dikhawatirkan sedemikian hingga yol. Iya wes, jangan lebay tapi tetap berdoa. Berdoa semoga Allah semena-mena padaku :D
Yakin yol Allah pasti beri yang terbaik untukku, masa depanku dan lingkungan sekitarku. Entah di masa depan aku akan jadi apa. Mungkin selesai menulis ini bisa saja aku mati. Tidak ada yang bisa menjamin kita hidup 1 detik kemudian. Jadi mimpi itu perlu tapi sepertinya tak usah dikhawatirkan sedemikian hingga yol. Iya wes, jangan lebay tapi tetap berdoa. Berdoa semoga Allah semena-mena padaku :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar