Jumat, 15 Juni 2012

Bola itu Bundar

Belajar dari jam 11 sampek jam 4 pagi itu rasanya seperti begadang ya. Sms Tito tanya cara mencari orde dan konstanta kecepatan reaksi, meski sudah dijelaskan hingga sms Tito tidak ada yang disingkat pun, aku tetap gak mudeng. Dan yang paling menyedihkannya dari cerita ini adalah ketika berangkat ke kampus untuk ujian, aku sungguh tak tahu apa yang akan kuperbuat dengan soal ujianku nanti. Berangkat pukul setengah 7 pagi, berharap teman2 bisa kucuri ilmunya. Tuhan sayang padaku, ujian yang harusnya pukul 7 entah mengapa menjadi pukul 7.30. Beruntung teman2ku baik, Blub dan Unyen mengajariku bergantian. Kudengar mereka ingin merokok tapi gara2 melihatku dengan wajah seolah2 berkata,"Ayo ajarilah aku teman2", akhirnya keduanya menetap untuk tidak merokok dan mengajariku. "Awakmu duwe rokok gak Nyen?", tanya Blub. "Duwe, karek samsu wingi". "Yo rokokan, tapi kentir kepiye iki". Setelah kutanya-tanya lagi tentang soal kinetika reaktor, sepetinya mereka lupa kalo ingin merokok. Hingga akhirnya kelas dibuka dan teman2 ngejib panggon (karena ditempatku saat ujian tidak diatur tempat duduknya), aku masih ribut minta ajari. Regi yang kelupaan memakai softlens nya mau mengajariku di dalam kelas karena saat itu pengawas belum datang.

Soal dibagikan. Kepalaku cenat-cenut gak karuan. Temanku ada yang bawa kerpekan, ada yang nulis2 rumus ditangannya dan ada pula yang memotret rumus2. Dan aku? Tidak. Ini keputusanku. Aku tak ingin malu dengan nilai bagus yang kuperoleh dengan cara2 yang tidak jujur (meski bila kepepet nyonto juga,,hehe). Kukerjakan sebisaku. Jika kau merasa hasil yang kau peroleh sia2, Tuhan tahu seberapa besar kau berusaha. Selalu berdoa untuk mendapat yang terbaik. Yang terbaik menurut kita belum tentu baik menurut Tuhan.

Selesai ujian KR, aku tak menyesali hidupku hingga hasil ujian teknik perawatan dibagikan. Jenggg...dapet 52. Lihat temen2 nilainya banyak yang bagus kakiku langsung lemes. Hasil ujian kutinggal di meja taman, aku menghampiri Rieska, tanya tugas kelompok, pas balik lagi ke meja taman (tempat aku meletakka hasil ujianku), dengan riang sekali teman memintaku membawa hasil ujian,"Tir iki lho gonamu", ya, dia selalu riang sekali saat bisa berada di atasku. Berkali-kali mengangkat kepala, takut air mataku jatuh, kuputuskan untuk ke kantin. Di kantin bertemu Arina dan Cin yang sepertinya galau gara2 tak bisa mengerjakan KR. Sepertinya, gak tau asline. Setelah merencanakan untuk berteriak-teriak di pantai-dan tidak jadi, akhirnya aku, Arina, Cin, Ucik, Mustika, KD memutuskan untuk rujakan di rumah Arina's brother. "Mau wes ngrencanakno sing indah2 tibakno akhire rujakan tok", kata Arina yang ku sambit dengan senyum. Di rumah mas nya Arina sepi, hanya ada 2 anak kembar yang keluar masuk kamar dan kamar mandi. Rujakan dan nonton film. Muncul pertanyaan,"Mengapa di setiap film luar negeri harus ada adegan ciuman?".

Pulang jam 5 sore. Mandi. Maghriban dan tidur hingga pukul 2 pagi . Menyalakan handphone yang sesiang mati dan mendapati sms dari ibuk,"Allah akan selalu bersamamu yol semangat nggih". Berkaca-kaca kemudian mengambil wudlu untuk sholat isya.

Tidak ada komentar: